Rabu, 15 April 2015

" ? " (TANDA TANYA)

Namun, masih adakah yang peduli? Bahkan lebih banyak orang yang hanya melihat-lihat situasi dan sekadar menjadi penonton, menunggu perubahan terjadi.

Adakah situasi yang lebih menakutkan daripada hilangnya rasa empati di dunia ini?
Jika ternyata sistem yang buruk ini pun bukan berdiri dengan sendirinya, namun karena hilangnya rasa kesadaran dan kepedulian orang-orang di dalamnya. Mereka bukannya melakukan upaya perbaikan, tetapi malah terseret arus...
Kemudian mereka saling mengeluhkan dan menyalahkan, tak ada kemajuan.

Adakah situasi yang lebih menakutkan daripada hilangnya rasa empati di dunia ini?
Jika ternyata kita tak jauh berbeda dari mereka yang hatinya menipis karena imannya terkikis. Terlalu banyak menunggu. Terlalu lama membisu. Tanpa peduli. Tanpa berarti.

Adakah situasi yang lebih menakutkan daripada hilangnya rasa empati di dunia ini?
Jika ternyata potret krisisnya kemanusiaan ini bukanlah tanpa sebab, tetapi bermula dari himpitan atas kondisi tertentu yang memaksa mereka untuk begitu. Himpitan yang berasal dari kemiskinan harta, kemiskinan ilmu, hingga kemiskinan hati. Hingga kemudian dengan dalih, “Terpaksa,” orang-orang nekat berbuat apa saja tanpa pikir panjang. Tak ada rasa malu. Karena rasa malu sudah tak lagi berlaku.

Sumber : https://www.facebook.com/amirullah.arrassyid/notes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar