Assalamu'alaikum... salam SUPERR..!!!
hadir membri sedikit artikel, semoga bermanfaat.. "Selamat Membaca..."
Kita
bukannya tidak bisa, tapi tidak sempat.
Kita bukannya tidak sempat, tapi tidak mau.
Kita bukannya tidak mau, tapi tidak tahu.
Kita bukannya tidak tahu, tapi tidak peduli.
Kita bukannya tidak peduli, tapi tidak bisa.
Setuju dengan siklus di atas? Itulah . Siklus yang diam, statis, tidak bergerak, dan jika dibiarkan terus akan menjadi penyebab terhentinya aliran kebaikan lantaran tidak adan satupun hati yang tergerak. Laiknya air yang tidak bergerak, cepat atau lambat akan menimbulkan kekeruhan dan menjadi sumber penyakit.
Saudaraku, sadarkah bahwa siklus ini kerap kita temui, hadapi, atau mungkin pernah kita jalani tanpa kita sadari? Mungkin bermula dari munculnya rasa malas, kemudian lahir kecenderungan untuk melarikan diri dari amanah dan masalah, hingga akhirnya terciptalah alasan-alasan yang sekiranya dapat dijadikan pembenaran atas kekeliruan yang terjadi. Kala itu, berjuta alasan lahir seakan tanpa dipikir. Atau mungkin dipikir dulu, barulah lahir sebuah alasan.
Lantas siapakah yang terjebak pada siklus ini? Entahlah. Bisa jadi kita semua. Karena kita hidup dalam sebuah sistem. Laksana siklus hujan, yang mana awal dan akhir hanyalah titik di mana sebenarnya semua saling terkait. . So.. Tetap SEMANGAT HADAPI TANTANGAN.. Insya Allah... :-) Semoga bermanfaat....
Kita bukannya tidak sempat, tapi tidak mau.
Kita bukannya tidak mau, tapi tidak tahu.
Kita bukannya tidak tahu, tapi tidak peduli.
Kita bukannya tidak peduli, tapi tidak bisa.
Setuju dengan siklus di atas? Itulah . Siklus yang diam, statis, tidak bergerak, dan jika dibiarkan terus akan menjadi penyebab terhentinya aliran kebaikan lantaran tidak adan satupun hati yang tergerak. Laiknya air yang tidak bergerak, cepat atau lambat akan menimbulkan kekeruhan dan menjadi sumber penyakit.
Saudaraku, sadarkah bahwa siklus ini kerap kita temui, hadapi, atau mungkin pernah kita jalani tanpa kita sadari? Mungkin bermula dari munculnya rasa malas, kemudian lahir kecenderungan untuk melarikan diri dari amanah dan masalah, hingga akhirnya terciptalah alasan-alasan yang sekiranya dapat dijadikan pembenaran atas kekeliruan yang terjadi. Kala itu, berjuta alasan lahir seakan tanpa dipikir. Atau mungkin dipikir dulu, barulah lahir sebuah alasan.
Lantas siapakah yang terjebak pada siklus ini? Entahlah. Bisa jadi kita semua. Karena kita hidup dalam sebuah sistem. Laksana siklus hujan, yang mana awal dan akhir hanyalah titik di mana sebenarnya semua saling terkait. . So.. Tetap SEMANGAT HADAPI TANTANGAN.. Insya Allah... :-) Semoga bermanfaat....