“Galau kok harus?” atau,
“Bukankah orang-orang kebanyakan menyuruh kita untuk tidak bergalau?”
Terus kamu bertanya lagi, “Lalu kalau galau itu dilarang, mengapa artikel blogg
ini menyuruh saya untuk bergalau?” “Berarti blog ini mencoba
menjerumuskan saya ke dalam keterpurukan hidup dong?” Kemudian kamu pun
menyimpulkan, “Berarti blogg ini tidak layak untuk di dibaca,
dong?”
Ups…. Tenang dulu! Tidak usah panik. Saya tidak ingin
menjerumuskan kamu pada kubangan hitam. Justru saya ingin kita semua
menjadi pribadi yang GEMILAU. Nah menurut saya, GALAU merupakan salah
satu cara yang cukup efektif menuju pribadi yang luar biasa itu. Lalu
kamu mungkin bertanya, “Bukankah galau justru membuat kita menjadi
pribadi yang suram, tidak gemilau seperti cahaya?” Yah, kalau itu sih
galau yang salah alamat. Kalau GALAU yang dibahas di buku ini, justru
membuat kita semua insya Alloh dapat menjadi pribadi yang gemilau.
Saya merupakan seorang pemuda yang selalu Galau,
Melalui
blogg ini, saya mencoba mengajak kita semua untuk bergalau kepada
yang berhak untuk digalaukan. Galau yang semuanya berujung pada hal yang
satu. Yaitu galau kepada Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Alloh
SWT. Dengan galau kepada-Nya, insya Alloh kita akan menjadi manusia yang
gemilau baik di dunia maupun akhirat. Sebab dengan galau kepada Alloh
SWT, terdapat pancaran dalam diri kita yang bisa membawa pada kondisi
untuk selalu patuh dan taat kepada ajaran-ajaran-Nya. Enggan untuk
berbuat kezaliman dan kenistaan. Berbuat baik kepada sesama dan cinta
kasih sebagai cara hidupnya.
Dengan GALAU, banyak membantu orang mencapai kesuksesannya, sebagaimana galaunya Thomas Alfa Edison bisa menciptakan lampu pijar, juga galaunya Bill Gates
penemu Microsoft, atau galaunya Siti Hajar istri nabi Ibrahim yang
akhirnya bertemu dengan air Zam-zam. Galau adalah pisau yang tajam,
negatif bisa untuk membunuh dan juga positif bisa menghasilkan makan.Sobat yang sedang GALAU.. Saya ucapkan Selamat menikmati kegalauan anda.!!! #Azhari Nasution
Tidak ada komentar:
Posting Komentar