Saat memulai pelajaran di kelas, kebiasaan saya sebelum memulai menyampaikan materi pelajaran di kelas dengan membuka "kelas berbicara" di mana siswa yang sudah di agendakan jadwalnya berbicara dengan tema apa saja pengalaman mereka sehari yang lalu seminggu yang lalu sebulan yang lalu bahkan setahun yang lalu dan kali ini membahas refleksi diri dari sebuah cermin, sambil membawa gambar cermin saya tanyakan kepada para murid-murid tentang apa itu fungsi cermin mereka serempak menjawab fungsi cermin adalah untuk bercermin pak... iya betul, apa lagi selain itu? untuk selfie pak... ??????? Iya betul juga,, sambil tertawa dalam hati anak itu termasuk generasi alayerrrsss heheehe. Kmudian sy mnjelaskan bahwa cermin adalah benda yg di gunaakan pada saat kita bercermin cermin akan menampilkan dn memantulkan sesuatu yg ada di depannya sprti saat muka kita bercermin ketika ada jerawat maka akan terlihat di cermin tersebut saat bulu hidung kita sudah panjang maka ketika itu kita merapikannya betul??? Betul pak.... Kmudian saya meneruskan penjelasannya kali ini agak seriuss mendadak saya berubah menjadi sang motivator jrengg jrengggg serasa saya sebagi motivator dan audiencenya murid murid yang berada didepan saya seperti di acara Golden Memories...lohh kokk ? maksudnya Golden Ways hahaaaha.
saya katakan bahwa selama ini kita hanya bercermin untuk fisik kita, kita jarang sekali bercermin tentang jiwa dan hati kita apakah ada yang salah di jiwa dan hatikita sehingga perilaku kita menyakiti atau bahkan merugikan orang lain, mereka terdiamm... Lalu saya tanyakan kembali untuk melihat jiwa dan hati kita maka kita harus bercermin pada apa? Mereka menjawab dirikita sediri pak, yaaa betul sekali, trus pada siapa lagi? Pada orang lain pak? Yaa bagusss sekali. Okehh kali ini kalian buka kertas selembar masing-masing menuliskan kekurangan teman kalian dlm kertas tersebut lalu kemudian ketika bapak katakan over silakan kamu berikan keteman yg lain satu kali menulis satu nama dan kekurangannya kmudian begitu selanjutnya. Kok gitu???? Apa tidak takut nantinya mereka bermusuh musuhan!!! Oh, Tentu saya khawatir terjadi permusuhan di antara mereka, agar hal demikian tidak terjadi saya menumbuhkan sifat kedewasaan agar mereka mau menerima masukan tentang kekurangannya dan sedikit sedikit memperbaikinya dengan memberikan sugesti katakan dengan sejujurnya meskipun pait tidak apa, yang terpenting pahitnya sekarang dan besok menjadi maniss dari pada sekarang maniss besoknya pahittt ciatttttttts ciatttttzzzz mereka baperr baik sepakat dan mereka setujuu.. Setelah selesai kemudian saya intruksikan mereka kali ini menulis kekurangan yang ada padadirinya sendiri agar nantinya di singkronkan pada pendapat teman-temannya yang menulis, lalu lanjutkan dengan saya kembali memberikan perintah untuk menggambar sebuah pemandangan kali ini untuk mengetes pemikiran /wawasan mereka setelah selesai satu lagi terakhir saya memberikan intruksi untuk menggambar Alat Vital... HAAaaaaaAaahhhh!!!! Mereka terkejut ya alat vital apa yg ada di fikiran mereka tentang alat vital, ada yang menggambar ada yang menulis Gak usahh! Sensoorrr! Ada yang tidak menggambar sama sekali. Maksudnya pak amir gimana? Nanti saya jelaskan sekarang kumpulkan semua kertas kertasnya. Lalu sebelum membahas tentang cermin diri yang sudah di tuangkan kedalam kertas,saya jelaskan tentang maksud dari perintah menggambar pemandangan dan hasilnyaaa semua menggambar gunung dan sawah lalu saya jelasjan maksud dari kata pemandangan di sini mempunyai arti sesuatu yang dapat di pandang dan di lihat, apakah hanya gunubg dan sawah saja yang di sebut pemandangan??? Mereka tersenyum oh iyaa ya pak banyakk pak.. Nahh.. Kmudia ketika saat saya perintahkan untuk menggambar alat vital, saya jelaskan arti vital dalam kamus besar bahasa Indonesia vital adalah penting dan apakah hanya kelamin saja yang penting???? Tidak pak banyakk mereka tersenyum sambil tertawa entah apa yang mereka bayangkan,, tiba saatnya membahas kertas yang saya sebut cermin dengan meminta izin apakah boleh di bacakan atau tidak usah dan mereka sepakat untuk di bacakan.. Kemudian saya membacakan dan di bantu siswa yg juga membacakan, semua larut dalam emosi kegembiraan menerimanya sebagai masukan agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Satu hal pelajaran yang dapat petik dari kelas berbicara sebelum materi kali ini, mungkin pada saat kita merasa tak ada kekurangan dalam dirikita boleh jadi sadar ataupun tidak sadar orang lain yang menilai tidak ada manusia yang sempurna namun masih ada harapan untuk selama masih bernafas detak jatung masih berdetak kita berkesempatan memperbaiki akhlak dan menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Dan saat itu mereka berbicara dari lubuk hati terdalam, sampai jumpa di kelasku, episode berikutnya..
Cinere 19 Januari 2017. Coretan guru galau :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar